Leptospirosis adalah penyakit dari sebuah bakteri yang menyerang manusia dan hewan yang berasal dari bakteri genus Leptospira. Wabah penyakit ini sering muncul pada saat musim penghujan.
Penyebabnya biasanya karena urin dari hewan yang terinfeksi bakteri genus Leptospira ini tercapur dengan genangan air dan masuk ke dalam tubuh manusia.
Bakteri dapat masuk ke dalam tubuh melalui kulit atau selaput lendir (mata, hidung, atau mulut). Selain itu, bakteri juga dapat masuk melalui kulit yang rusak atau terluka.
Bakteri ini biasanya menginfeksi hewan mulai dari tikus hingga berbagai hewan liar lainnya, dan bahkan tidak menutup kemungkinan sejumlah hewan peliharaan pun dapat terinfeksi bakteri penyebab leptospirosis.
Gejala Terinfeksi Leptospirosis
Pada manusia, Leptospirosis dapat menyebabkan berbagai gejala antara lain:
-Demam tinggi
-Sakit kepala
-Panas dingin
-Nyeri otot
-muntah
-Penyakit kuning (kulit dan mata kuning)
-mata merah
-Sakit perut
-Diare
-Ruam
Karena banyaknya gejala dari leptospirosis ini, seringkali gejala dari penyakit ini disalahartikan sebagai penyakit lain. Selain itu, beberapa orang yang terinfeksi mungkin tidak menunjukkan gejala sama sekali.
Bahaya dari penyakit leptospirosis jika dibiarkan saja tanpa pengobatan dapat menyebabkan kerusakan ginjal, meningitis (radang selaput di sekitar otak dan sumsum tulang belakang), gagal hati, gangguan pernapasan, dan bahkan kematian.
Fase Serangan Leptospirosis
Waktu antara paparan seseorang ke sumber yang terkontaminasi dan menjadi sakit adalah 2 hari sampai 4 minggu. Penyakit biasanya dimulai tiba-tiba dengan demam dan gejala lainnya. Leptospirosis dapat terjadi dalam dua fase:
Fase pertama, biasanya diawali dengan dengan demam, menggigil, sakit kepala, nyeri otot, muntah, atau diare. Pasien dapat sembuh untuk sementara waktu tetapi dapat kembali sakit.
Jika fase kedua terjadi, itu lebih parah; orang tersebut mungkin mengalami gagal ginjal atau hati atau meningitis.
Penyakit ini berlangsung dari beberapa hari sampai 3 minggu atau lebih. Tanpa pengobatan, pemulihan mungkin memakan waktu beberapa bulan. ***