Ketika memasuki musim penghujan, berbagai macam penyakit dapat muncul dan menyerang siapa saja. Penyakit ini mulai dari flu, demam berdarah, malaria, batuk, hingga leptospirosis.

Pada artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut mengenai penyakit leptospirosis. Penyakit yang satu ini diketahui banyak disebarkan oleh hewan pengerat seperti tikus melalui urinnya.

Pengertian Leptospirosis

Leptospirosis adalah penyakit dari sebuah bakteri yang menyerang manusia dan hewan. Penyebabnya adalah bakteri dari genus Leptospira. Pada manusia, ini dapat menyebabkan berbagai gejala, beberapa di antaranya mungkin sering disalahartikan sebagai penyakit lain. Selain itu pada beberapa kasus, orang yang terinfeksi mungkin tidak memiliki gejala sama sekali.

Bahaya dari penyakit leptospirosis ini yakni jika dibiarkan saja tanpa pengobatan, Leptospirosis dapat menyebabkan kerusakan ginjal, meningitis (radang selaput di sekitar otak dan sumsum tulang belakang), gagal hati, gangguan pernapasan, dan bahkan kematian.

Penyebaran Bakteri Genus Leptospira

Bakteri penyebab leptospirosis menyebar melalui urin hewan yang terinfeksi, yang dapat masuk ke air atau tanah dan dapat bertahan hidup di sana selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan.

Hewan yang paling dikenal menyebarkan bakteri ini adalah tikus, namun tidak menutup kemungkinan jika terdapat berbagai jenis hewan liar dan hewan peliharaan lainnya yang juga membawa bakteri tersebut.

Ketika hewan-hewan ini terinfeksi, mereka mungkin tidak memiliki gejala penyakit. Namun hewan yang terinfeksi dapat terus mengeluarkan bakteri ke lingkungan secara terus menerus atau sesekali selama beberapa bulan hingga beberapa tahun.

Cara Penularan

Manusia dapat terinfeksi melalui:

  • Kontak dengan urin (atau cairan tubuh lainnya, kecuali air liur) dari hewan yang terinfeksi.
  • Kontak dengan air, tanah, atau makanan yang terkontaminasi urin hewan yang terinfeksi.

Bakteri dapat masuk ke dalam tubuh melalui kulit atau selaput lendir (mata, hidung, atau mulut), terutama jika kulit rusak karena tergores atau terdapat luka yang terbuka.

Selain itu meminum air yang telah terkontaminasi juga dapat menyebabkan infeksi. Adapun wabah leptospirosis biasanya disebabkan oleh paparan air yang terkontaminasi, seperti air banjir.

Pencegahan Penularan

Risiko tertular leptospirosis dapat dikurangi dengan tidak berenang atau berendam di air yang mungkin terkontaminasi urin hewan. Selain itu dapat juga menghindari kontak dengan hewan yang berpotensi terinfeksi misalnya tikus.

Selain itu, sebagai upaya pencegahan, penggunaan pakaian pelindung atau alas kaki wajib dikenakan oleh orang-orang yang harus berinteraksi dengan air atau tanah yang berpotensi terkontaminasi bakteri seperti di kawasan yang mengalami kebanjiran. ***

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *